27-02-2024
Dampak serta Mengatasi anak yang sering tidur larut malam
Anak-anak memang terkadang sulit diatur terkait jam tidur mereka dan seringkali kita melihat mereka begadang hingga larut malam. Meskipun tampaknya hal yang biasa, begadang pada usia anak dapat memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan dan perkembangan mereka. Yuk, simak akibat dari kebiasaan begadang pada anak serta beberapa solusi efektif untuk mengatasi masalah ini!
1. Gangguan Kesehatan
Begadang dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti penurunan sistem kekebalan tubuh, risiko obesitas, dan masalah kesehatan lainnya.
2. Gangguan Perkembangan Mental
Kekurangan tidur dapat memengaruhi fungsi kognitif anak, termasuk konsentrasi, daya ingat, dan kemampuan belajar.
3. Gangguan Emosi dan Perilaku
Anak yang kurang tidur cenderung lebih mudah marah, rewel, dan sulit diatur emosinya.
4. Pengaruh pada Pertumbuhan Fisik
Tidur yang tidak mencukupi dapat memengaruhi pertumbuhan fisik anak, termasuk tinggi badan dan berat badan.
5. Risiko Kecelakaan
Kekurangan tidur dapat meningkatkan risiko kecelakaan, terutama saat anak beraktivitas atau berkendara.
Cara Mengatasi Anak yang Sering Tidur Larut Malam:
1. Tentukan Rutinitas Tidur yang Tetap
Tetapkan rutinitas tidur yang konsisten, termasuk waktu tidur dan bangun yang sama setiap hari. Ini membantu mengatur jam biologis anak.
2. Buat Lingkungan Tidur yang Nyaman
Pastikan kamar tidur anak nyaman dan sejuk. Berikan dekorasi yang disukai anak di kamarnya. Bila perlu, ajak untuk memilih barang atau hiasan untuk kamarnya.
3. Batasan Waktu Penggunaan Layar Elektronik
Batasi waktu penggunaan layar elektronik, seperti tablet atau smartphone, sebelum tidur. Cahaya biru dari layar dapat mengganggu produksi hormon melatonin yang penting untuk tidur.
4. Ajak Anak untuk Beraktivitas Fisik
Aktivitas fisik membantu melepaskan energi dan meningkatkan kualitas tidur. Ajak anak untuk bermain atau berolahraga di siang hari.
5. Ajarkan Keterampilan untuk Mengatasi Stres
Bantu anak mengatasi stres atau kekhawatiran yang mungkin memengaruhi tidur mereka. Ajarkan mereka teknik relaksasi atau berbicara tentang perasaan mereka.
6. Komunikasi Terbuka dengan Anak
Buatlah suasana komunikasi terbuka sehingga anak merasa nyaman berbicara tentang apapun, termasuk masalah tidur yang mereka alami.
7. Perhatikan Kebutuhan Tidur Sesuai Usia
Pastikan anak mendapatkan jumlah tidur yang sesuai dengan usianya. Setiap kelompok usia memiliki kebutuhan tidur yang berbeda.
Dokter spesialis anak prof. Dr. dr. Rini Sekartini, Sp.A(K) dalam webinarnya di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jumat (19/3/2021) menyatakan bahwa “Anak di atas usia 4 tahun tidak diwajibkan tidur siang asalkan tidur malamnya berkualitas kira-kira 11 jam. Jadi para orang tua jangan mewajibkan anak tidur siang setelah anak berusia 4 tahun,”. Anak usia prasekolah, 3-5 tahun disarankan untuk memiliki waktu tidur selama 10-13 jam. Jumlah waktu tidur itu sebaiknya didapat sepenuhnya dari tidur malam. Karenanya, anak disarankan untuk tidur sejak pukul 8 malam.
Dokter Rini menyampaikan bahwa kebiasaan tidur malam pada waktu yang tepat akan menimbulkan gold hormon yang mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak.
“Gold hormon ini penting untuk mencapai potensi tinggi badan anak. Jadi kalau anak yang mau tinggi tidur malam harus berkualitas,” ucapnya.
Memahami dampak dan mengatasi kebiasaan begadang pada anak memerlukan kesabaran dan konsistensi. Dengan memberikan perhatian pada rutinitas tidur, lingkungan tidur yang baik, dan keseimbangan aktivitas, kita dapat membantu anak mendapatkan tidur yang cukup untuk mendukung kesehatan dan perkembangan mereka. Selamat mencoba dan semoga anak-anak kita dapat tidur lebih nyenyak!