Komunikasi Asyik: Mendengarkan Anak dengan Empati

23-07-2024

Komunikasi Asyik: Mendengarkan Anak dengan Empati

Mendengarkan anak dengan empati adalah kunci untuk membangun hubungan yang sehat antara orang tua dan anak, Ma. Komunikasi pada anak menjadi penting karena dapat mengembangkan empati anak terhadap orang lain sehingga meningkatkan keterampilan sosial mereka.

Lalu, Apa itu Mendengarkan dengan Empati?

Sederhananya, mendengarkan dengan melibatkan refleksi emosi yang kita dengar, Ma. Misalnya, “Kamu terdengar marah dan kesal, Nak. Ada yang mau kamu ceritakan?” Ini menunjukkan pemahaman dan mendorong anak untuk berbagi lebih banyak dengan memvalidasinya tanpa merasa terhakimi.
Hal ini mengharuskan Mama untuk menurunkan ego agar menunjukkan bahwa Mama mendengarkan untuk memahami daripada menjawab. Komunikasi pada anak butuh proses yang jujur agar anak membiarkan dirinya terbuka terhadap apa yang ingin mereka bicarakan.

Bagaimana Cara Mendengarkan Anak dengan Empati?

1. Berikan Perhatian Penuh

Ketika anak berbicara, hentikan segala aktivitas dan berikan perhatian penuh kepada mereka. Lihat mata mereka dan tunjukkan bahwa Mama benar-benar memahami. Ini penting untuk membuat anak merasa dihargai dan didengar, sehingga meningkatkan rasa percaya diri dan keamanan emosional mereka.


2. Gunakan Bahasa Tubuh yang Mendukung

Komunikasi pada anak juga dapat menunjukkan empati melalui bahasa tubuh seperti mengangguk, tersenyum, dan memposisikan tubuh menghadap anak maupun sejajar dengan anak. Bahasa tubuh yang mendukung menunjukkan bahwa Mama tertarik dan peduli dengan apa yang mereka katakan.


3. Hindari Menghakimi dan Memberikan Solusi Cepat

Saat anak bercerita, coba Mama dengarkan tanpa menyela, mengkritik, atau segera memberikan saran. Biarkan mereka menyelesaikan cerita sebelum Mama merespon. Cara ini membuat anak merasa bebas mengekspresikan diri tanpa rasa takut dihakimi, sehingga mereka lebih nyaman untuk terbuka dalam berbagi perasaan dan pengalaman.


4. Refleksikan dan Validasi Perasaan Anak

Ulangi atau simpulkan apa yang telah anak katakan untuk menunjukkan bahwa Mama mengerti, dan validasi perasaan mereka dengan mengatakan hal-hal seperti, "Kamu pasti merasa sangat sedih saat itu terjadi, ya, Nak." Refleksi dan validasi membantu anak merasa dimengerti dan dihargai, sehingga membantu perkembangan emosional mereka untuk belajar mengenali serta mengelola emosi mereka sendiri.

Dengan menerapkan beberapa cara di atas, Mama tidak hanya membantu anak merasa lebih aman dan didukung, tetapi juga mengajarkan mereka keterampilan komunikasi yang berharga sehingga mereka juga akan melakukan hal serupa saat memahami orang lain bercerita. Yuk coba diterapkan, Ma!